Sabtu, 04 Juni 2011

orang miskin = petani

Apakah biaya pendidikan di Indonesia semakin mahal? atau

Penduduk Indonesia yang masih miskin? setelah itu, saya bergumam lagi:

Siapakah orang miskin di Indonesia?

Jawabannya tidak lain tidak bukan adalah petani

Kok bisa? Saya bisa mengutip pernyataan Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisna Mukti yang pernah mengatakan pada tahun 2002, dari 38,4 juta orang miskin di Indonesia, 65,4% diantaranya berada di pedesaan dan 53,9% adalah petani. Pada tahun 2003, dari 24,3 juta rumah tangga pertanian yang berbasis lahan (land base farmers), 20,1 juta atau sekitar 82,7% di antaranya dapat dikategorikan miskin. Berari masih belum salah kalau saya katakan Petani = Miskin.

Sebenarnya kita harus berterima kasih kepada petani yang telah mensubsidi harga pangan kita, bukan pemerintah yang mensubsidi harga pangan. Ini bisa terjadi karena disaat harga bahan makanan mulai naik, media massa mulai gencar membuat headline news tentang kenaikan bahan makanan. Sehingga pemerintah melakukan inspeksi pasar agar harga kembali normal. Lantas? apa tidak boleh petani menikmati keuntungan yang lebih atas jerih payahnya menyediakan bahan makanan bagi Indonesia?

Jika kita melihat harga 1 kg beras di pasar Rp. 5000- 6000, taukah kalau harga beras di tingkat petani hanya 2000-3000 perak. Lalu kemana selisih harga petani dg pasar yang bisa mencapai 100% itu? tidak heran jika Mantan Wakil Presiden Indonesia Bapak Yusuf Kalla, pernah mengeluhkan sistem rantai pasok perdagangan indonesia yang terlalu panjang sehingga keuntungan perdagangan lebih banyak dinikmati oleh para makelar. pada akhirnya produsen (petani) yang akan dirugikan.

Lantas, siapakah yang kesulitan terhadap biaya sekolah? kalo saya jawab anak petani pastilah belum salah kan??


Tidak ada komentar:

Posting Komentar