Kamis, 15 Desember 2011

Indonesia: Destinasi Wisata Kelas Dunia yang [belum] Mendunia


Akhir-akhir ini beberapa tempat di Indonesia mendapatkan ekspose yang sangat luar biasa dari media. Baik itu media cetak maupun elektronik. Sebut saja ketika komodo masuk sebagai nominasi final new7wonderes, media-media tanah air tidak henti-hentinya mempromosikan komodo untuk membantu mendapatkan dukungan dari masyarakat Indonesia. Walaupun pada akhir-akhir terdapat kontroversi mengenai penyelenggara new7wonderes, namun peristiwa tersebut merupakan moment yang sangat luar biasa untuk meningkatkan citra komodo. Efeknya pun sangat terasa, yaitu wisatawan yang 
mengunjungi pulau komodo meningkat tajam.

Sebelumnya juga terdapat destinasi wisata baru yaitu raja ampat yang merupakan surganya bagi penghobi diving dan snorkeling. Bersama dengan kepulauan Wakatobi dan Gili Trawangan, ketiga tempat tersebut merupakan segitiga ajaib terbaik di dunia untuk diving dan snorkeling. Kekayaan biota di bawah laut dan keragamannya merupakan magnet tersendiri bagi para wisatawan dunia.

Tak kalah populernya keindahan alam Pulau Belitong yang mulai dikenal melalui novel fenomenal tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Novel yang mengambil latar di Pulau Belitong memberikan gambaran yang luar biasa akan keindahan tempat-tempat di Belitong. Dengan alur cerita yang kuat serasa membuat pembaca ikut menelusuri petualangan “Ikal” menelusuri pelosok Belitong. Ditambah lagi dengan difilmkannya novel “Laskar Pelangi” dan “Sang Pemimpi” yang mengambil latar di Pulau Belitong juga  menuai sukses besar. Penikmat film tersebut dapat melihat keindahan alam Belitong dari adegan-adegan di film tersebut. Rasa-rasanyaalasan itulah yang membuat pengunjung ke Belitong atau juga dikenal sebagai pulau Laskar Pelangi berbondong-bondong datang kesana.

Komodo, Raja Ampat, Wakatobi, Gili Trawangan, dan Belitong adalah contoh tempat wisata kelas dunia yang dimiliki Indonesia. Tempat-tempat tersebut beruntung karena mendapatkan ekspose media yang luar biasa sehingga cepat dikenalnya. Namun, sesungguhnya Indonesia masih memiliki kekayaan tempat wisata kelas dunia yang masih agak asing dan hanya masalah kecepatan waktu saja yang menunggunya untuk menjadi tempat terkenal. Pembaca akan sedikit mengernyitkan dahi apabila disebut Pantai Plengkung dan Kepulauan Selayar. Mungkin pembaca akan sedikit lebih mengerti dengan Gunung Batur dan Gunung Rinjani. Ada apa saja disana dan kekayaan apa yang ditawarkan tempat-tempat itu?

Dimulai dari Pantai Plengkung yang terletak di Banyuwangi, wilayah yang berada di ujung timur Pulau Jawa. Pantai Plengkung yang dikenal juga "G-Land" memiliki ombak terbaik kedua di dunia untuk berselancar. Peselancar asing memberikan julukan untuk gulungan ombak di plengkung sebagai "The Seven Giant Waves Wonder". Ombak setinggi 4-6 meter sepanjang 2 km dalam formasi 7 gelombang bersusun cocok ditunggangi oleh peselancar kidal. Selain untuk peselancar profesional, ada juga Pantai Batu Lawang untuk belajar. Ombak disini disebut "twenty-twenty" yang artinya twenty minute untuk mendayung ketengah dan twenty minute menikmati titian ombak.

Apabila anda memilih berlibur ke Banyuwangi, masih ada paket kunjungan wisata yang juga tidak kalah menariknya dengan Pantai Plengkung. Kawah Ijen dan Pantai Sukomade adalah segitiga utama wisata Banyuwangi bersama dengan Plengkung. Kawah Ijen yang keindahannya sudah terkuak lewat film "King" yang bercerita tentang impian seorang anak untuk menjadi seorang pemain badminton. Pantai Sukomade merupakan tempat penangkaran penyu dengan pasir pantainya yang mengandung fosfor sehingga pada malam hari apabila pasirnya disorot lampu senter maka pasirnya akan mengeluarkan cahaya.

Menyeberang ke Taman Nasional Takabonerate Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan. Tidak banyak yang tahu kalau disana terbentang atol alias pulau karang terluas ke-3 di dunia setelah Kwajalein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Dengan luas mencapai 220.000 hektare, atol di laut Flores ini bak untaian lapis lazulli dan zamrud yang "tersemat" di hamparan lautan. Jika anda terlanjur mengunjungi pusat pembuatan perahu pinisi di Bulukumba, sempatkanlah menyeberang dan melanglang ke perairan ini.

Meloncat ke Pulau Bali yang sudah terkenal sebagai tujuan wisata. Namun sekarang kita akan menengok ke Gunung Batur. Di balik elok pemandangan dan keunikan budaya masyarakat Trunyan yang hidup di tepiannya, Danau Batur menyimpan riwayat geologi yang mengerikan. Danau Kaldera berbentuk bulan sabit ini terbentuk oleh serangkaian letusan dahsyat. Geolog Belanda, Van Bemmelen (1949), menyebut Danau Batur di Kintamani Bali, sebagai salah satu kaldera terbesar dan terindah di dunia. Dengan luasan mencapai 16,6 kilometer persegi, Danau Batur merupakan danau kaldera terluas kedua di Indonesia setelah Danau Toba di Sumatra Utara.

Bergeser sedikit ke timur tepatnya di Pulau Lombok dengan Gunung Rinjaninya. Tepatnya di Kaldera Gunung Rinjani terdapat Danau Segara Anak, danau air panas raksasa. Air permukaan danau yang berada di ketinggian 2003 meter di atas permukaan laut ternyata lebih hangat dengan suhu udara ruang. Inilah keajaiban Segara Anak,salah satu danau panas vulkanik terbesar di dunia.

Bagi anda yang ingin melakukan perjalanan wisata, tidak ada salahnya anda mencoba mengunjungi tempat-tempat di atas. Wisata Indonesia berkelas dunia, hanya tinggal menunggu waktu saja akan menjadi terkenal. Saya masih sempat mengunjungi Pantai Plengkung, namun di dalam hati masih ada asa dan cita untuk mengunjungi tempat-tempat itu.

Diambil dari berbagai sumber, di tengah-tengah penulis menyelesaikan skripsinya.
Doel, Buitenzorg (15 Desember 2011: 21.09)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar